Selasa, 16 Februari 2010

WONG CILIK BEROPINI

Tak Akan Ada Seindah Harapan Rakyat Selain Kesejahteraan


Bangsa Indonesia telah lama merdeka, namun bangsa ini belum pernah mencapai pada tingkat kemakmuran. Kemisikinan, kekurangan pangan, pengangguran, gizi buruk melanda di berbagai daerah di Indonesia. Ironis memang, sebuah bangsa yang besar dan kaya akan tetapi keadaan masyarakatnya banyak yang jauh dari kata layak. Bertempat tinggal di kolong jembatan, di pinggir sungai, rel kereta api, dsb. Berbagai penyakit kemiskinanpun sangat mudah dijumpai di Indonesia.

Mengapa hal ini dapat terjadi?????
Jawabannya adalah, bangsa ini salah urus. Para pemimpi di negeri ini tidak memiliki kemampuan untuk mengurus bangsa ini. Praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme masih mudah ditemui dikalangan elit politik bangsa ini. Rusaknya moral, rendahnya tingkat intelektualitas para pemimpin membuat bangsa ini menjadi terkatung-katung. Pemimpin yang notabennya menjadi sandaran rakyat justru bersandar kepada rakyat, menangisi kritikan rakyat dsb.

Bagaimanakah solusinya????
Solusi yang paling efektif adalah segera bangkit dan membuat perubahan. Perubahan dapat dilakukan mulai dari hal-hal yang kecil. Bangsa Indonesia terlanjur merana, rakyat terlanjur menderita. Jadi perubahan yang selayaknya dilakukan adalah dengan memperbaiki moral bangsa ini. Kembalilah kepada norma-norma yang telah diatur, dan mulailah bergerak untuk menjadi lebih baik dengan menjadi diri sendiri yang tangguh.

Bagi seorang pemimpin, segeralah memohon ampun kepada Allah dan mintalah petunjuk kepadanya untuk menghadapi masalah bangsa ini, jangan mudah mengeluh kepada rakyat, namun mengeluhlah kepada Sang Maha Pemilik Segalanya, Allah SWT. Segeralah membuat kebijakan yang berlandaskan Al-qur'an dan Hadist, karena keduanya itu adalah sebaik-baik undang-undang dan sebaik-baik keadilan. Buatlah kebijakan yang pro rakyat, dan tidak berpihak kepada bangsa asing, beranilah mengambil resiko meskipun itu pahit, karena pemimpin berkewajiban melindungi rakyatnya dari berbagai macam ancaman. Bersikaplah tegas, tepat, cepat dan akurat disertai dengan ketawakaln kepada Allah.

Bagi rakyat, segeralah memperbaiki diri dan melakukan apapun yang bermanfaat untuk bangsa ini, meskipun dimata orang lain sesuatu itu dinilai kecil. Saling memperkuat silaturahmi, berfikir kritis, efektif, cepat, tepat, dan akurat. Mencoba bersikap qonaah terhadap keadaan bangsa ini yang sedang terpuruk, namun segera melakukan ikhtiar agar bangsa ini cepat berubah dan menjadi bangsa yang di rahmati oleh Allah Swt.

yogyakarta, 17 Februari 2010
Bayu Nor Jatmiko

0 komentar:

Posting Komentar