Jumat, 15 Mei 2009

MAKNA CINTA YANG TULUS DAN IKHLAS

esq03-25.jpg

esq03-2.jpg

“Jatuh cinta berjuta rasanya….biar siang, biar malam, terbayang-bayang……….”

Lirik dari lagu yang berjudul “Jatuh Cinta” ini menggambarkan bagaimana rasanya orang yang sedang jatuh cinta….

Banyak film dan lagu yang bercerita tentang kisah cinta yang melegenda, seperti film “Romeo and Yuliet”…Lagu “Love story”…juga demikian berkesan dihati pendengarnya, baik tua atau muda, semua menyukainya..terkenang akan kisahnya sendiri….

Saya sendiri sangat terkesan dengan sebuah film percintaan yang berjudul “Unhappy love” yang dibintangi Gina Lolobrigida, sekitar tahun 1960 an….Sebuah kisah cinta yang berujung tragis….

Semua kisah cinta yang melegenda umumnya adalah kisah cinta yang berujung kepada perpisahan dengan berbagai alasan….biasanya yang populer apabila maut memisahkan mereka…..

Mungkinkah cinta ditakdirkan bukan untuk memiliki?………..tapi memang untuk berkorban?….

Dulu waktu saya masih muda, memang saya berpendapat bahwa tidak mungkin cinta ditakdirkan memang untuk berkorban….tanpa diizinkan memiliki hasrat untuk memiliki…

Setelah berpuluh tahun menjalani pahit manisnya cinta, akhirnya saya menemukan bahwa sebenarnya yang dinamakan cinta sejati adalah perasaan rela berkorban bagi orang yang kita cintai, bukan perasaan untuk memiliki……

Cinta saya sewaktu masih muda itu bukan Cinta dalam arti sebenarnya,….. bukan Cinta Sejati ………..tapi hanya Cinta Asmara yang didorong oleh nafsu birahi manusia semata………

Cinta Sejati adalah perasaan untuk rela berkorban lahir batin secara ikhlas bagi kepentingan yang dicintainya, tanpa pamrih………hanya karena mencari ridho Allah semata….

Saya mulai merasakan Cinta Sejati justru setelah memiliki anak yang pertama………suatu perasaan cinta yang berbeda yang selama ini dirasakan baik terhadap pacar dan isteri sekalipun……terutama perasaan rela berkorbannya yang jauh lebih besar…….

Dengan mencintai anak, kita akan bisa mengobati semua luka akibat kegagalan cinta asmara kita, baik saat pacaran maupun perkawinan…….Setelah memiliki anak, saya jadi mengerti mengapa kehidupan berkeluarga sangat dianjurkan dalam agama Islam….sebagai sunah Nabi, sebagai ibadah……

Rasanya tidak mungkin mereka yang tidak punya anak merasakan getaran cinta sejati yang dirasakan oleh mereka yang memiliki anak kandung………..Mungkin bisa mengambil anak asuh, angkat dll, tapi apakah getaran rasa cintanya sama?……

Menikmati memelihara tanaman, mulai dari menanam bibit tanaman bunga, merawatnya sampai tumbuh bunganya saja sudah merupakan kebahagiaan yang sangat disukai orang, apalagi mengandung bayi, melahirkan, membesarkan dan melihat mereka menjadi dewasa dan menikah….suatu kenikmatan dan kebahagiaan yang sulit untuk dilukiskan……

Maka tidak aneh kalau banyak orang yang sudah tua renta masih giat bekerja keras hanya karena untuk memberi nafkah bagi anak isterinya…….itulah cinta sejati……

Namun bila anak kita suatu saat sudah dewasa dan semua menikah dan meninggalkan kita sendirian….apa yang terasa?….timbul kesepian dan kesedihan yang mencekam, menghimpit dada…… dan mulai berfikir untuk apa lagi kita hidup?……

Barulah sadar bahwa kita akan kembali kepada yang menciptakan kita, kembali kepada Allah SWT……

Bila anda sudah menjadi manula (manusia lanjut usia/lebih dari 60 tahun), anda akan sering terkenang akan perjalanan hidup kita pada masa lalu, suka duka, pahit manisnya kehidupan cinta kita…..

Ada rasa sesal, rasa bangga bercampur aduk….tapi akhirnya kita akan merasa bersyukur kepada Allah SWT bahwa kita sudah diberi pengalaman hidup yang lengkap dan penuh warna, yang akhirnya menyadarkan kita bahwa seharusnya sejak dari dulu kita hanya mencintai Allah SWT, lebih dari semua yang pernah kita cintai…….

Rasa cemburu, rasa sakit hati, rasa kesal, rasa sedih karena ditinggal pacar/isteri/suami, kehilangan pangkat, jabatan, kekayaan dll, tak akan pernah kita derita kalau kita tahu bahwa semua itu adalah hanya titipan Allah SWT semata…… semua akan hilang ditelan waktu……

Kalau saja dari sejak muda kita telah mencintai Sang Pencipta lebih dari pada semua ciptaannya, maka penderitaan kita tak akan pernah ada……..Kalau saja kita tahu bahwa Cinta Sejati itu sebenarnya adalah Cinta Yang Tulus kepada Sang Pencipta…Allah SWT……maka hidup ini teramat indah……Sayang kesadaran ini biasanya muncul sudah sangat terlambat…….(saya juga sadarnya setelah menjadi manula dan ikut ESQ training)……Saya sharing ini bagi mereka yang masih muda, agar bisa mensyukuri segala yang telah Allah berikan kepada kita, baik kesusahan ataupun kesenangan…… .

Hadist mengatakan bahwa kalau kita betul mencintai Nabi Muhamad AS, maka kita harus mencintai kefakiran dan penderitaan, karena hampir seluruh masa hidupnya Nabi Muhamad AS adalah penderitaan dan kefakiran( hidup sangat bersahaja, jauh dari kemewahan dan kesenangan)…..

Bagi mereka yang mencintai Allah SWT, maka dia harus mencintai berbagai ujian/percobaan hidup…..bukan mencintai sukses dan keberhasilan duniawi……

Kalau kita mendambakan sukses, maka kalau gagal kita akan menderita, tapi kalau kita mencintai penderitaan, kita tak akan pernah menderita…itulah ajaran Nabi Muhamad AS……

Karena itu kita jangan terobsesi oleh sukses dan kebahagiaan hidup duniawi, karena itu kawannya iblis….cintailah kefakiran dan penderitaan, maka kita akan dipertemukan dengan Nabi Muhamad AS dan Allah SWT…….

0 komentar:

Posting Komentar